Modul Solid State Relay

Tutorial Arduino mengakses Solid State Relay

Solid State Relay adalah modul relay pengembangan dari electronic relay mekanis yang difungsikan mengontrol arus listrik tanpa adanya pergerakan mekanis.

Yang dimaksud tanpa adanya mekanis yaitu tanpa adanya pergerakan secara mekanik didalam relay, mengandalkan sistem pencahayaan LED atau photocoupler untuk mensaturasikan opto-triac. Bagian pada SSR yaitu LED disebut juga dengan transmitter dan bagian penerima opto-triac disebut dengan receiver.

Sistem ini dapat dikatakan lebih bagus dikarenakan untuk lifetimenya lebih lama dibanding dengan relay konvensional yang masih mengandalkan pergerakan mekanisnya. Disamping ini sistem ini lebih cepat atau responsif terhadap trigger yang diberikan dalam sistem kendali.

Konsep Solid State Relay

Secara konsep Solid State Relay ini hampir sama dengan optocoupler yang pernah dijabarkan sebelumnya. Hal yang membedakan yaitu pada bagian receiver pada optocoupler menggunakan photo-transistor dikhususkan untuk arus kecil, sedangkan pada SSR menggunakan opto-triac untuk arus yang besar.

Konfigurasi pin I/O SSR

Ada beberapa cara untuk mengkonfigurasikan pin i/o yang disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut cara konfigurasi pin input SSR berdasarkan beberapa metode input :

  1. Direct menggunakan sumber DC 5V
  2. Menggunakan transistor NPN
  3. Menggunakan Microcontroller
  4. Gerbang Logika

Konfigurasi pin Input Solid State Relay

Secara konsep semua konfigurasi diatas akan mesaturasikan output yang dihubungkan ke load atau beban, dan bersifat responsif saat ada tegangan yang masuk hanya persekian detik.

[irp]

Sedangkan untuk konfigurasi pin output terdapat juga beberapa metodenya antara lain :

  1. Direct menggunakan transistor NPN (Arus DC)
  2. Menggunakan thryristors (Arus AC)
  3. Menggunakan Triac (Arus AC)

Konfigurasi pin output Solid State Relay


Tutorial Sederhana mengakses Modul Solid State Relay Arduino

Bahan yang perlu dipersiapkan antara lain

  • Arduino Uno
  • Komputer + Software IDE Arduino
  • Modul SSR G3MB-202P
  • Lampu bohlam atau lampu philips
  • Kabel listrik

Modul Solid State Relay

Spesifikasi dari modul diatas yaitu :

  1. Menggunakan SSR Tipe Omron G3MB-202P
  2. Tegangan kerja untuk input yaitu  5Vdc dengan minimum arus 160mA
  3. Beban output dapat mencapai tegangan maksimal 240VAC dengan maksimum arus 2A
  4. Dimensi modul : 25x34x25mm
  5. Menggunakan Terminal blok tipe KF301
  6. Tegangan untuk kontrol input : 0 – 2.5V (aktif Low) dan 3 – 5Vdc (aktif high)

Pada tutorial ini yang digunakan yaitu modul SSR single, seperti ini

Tutorial Mengakses Modul Solid State Relay

Kode Program

/* --- www.nyebarilmu.com --- */
const int SSR = 10; //nama alias pin 10 dengan nama "SSR"

void setup(){
pinMode(SSR, OUTPUT); //Deklarasi pin menjadi Output
}

void loop() {
digitalWrite(SSR, HIGH); //lampu akan hidup
delay(5000);
digitalWrite(SSR, LOW); //lampu akan mati
delay(5000);
}

Note : Hati – hati dalam merangkaikan rangkaian ini karena menggunakan listrik AC 220V.


Tutorial Pengembangan Modul Solid State Relay Arduino

Pada tutorial kedua ini merupakan kelanjutan pengembangan program diatas dan request dari artikel cara mengakses relay sebelumnya.

Contoh kasus untuk penggunaan Solid State Relay

Dari request program diatas dapat dijabarkan bahwa program yang dimaksud yaitu counter sistem dengan output Solid State Relay.

Bahan yang perlu dipersiapkan antara lain

  • Arduino Uno
  • Komputer + Software IDE Arduino
  • Modul SSR G3MB-202P 4 channel
  • Kabel jumper

Tutorial Pengembangan Modul Solid State Relay

Sinyal IN : dibuat dengan aktif High yang berarti sinyal yang masuk harus logika 1 atau 5Vdc.

Untuk outputnya bisa dimanfaatkan seperti kontrol lampu, valve pneumatic, valve hidrolic, dan lain -lain.

Kode program

[sociallocker id=”1344″]

/* --- www.nyebarilmu.com --- */

const int SSR1 = 2; //nama alias pin 10 dengan nama "SSR"
const int SSR2 = 3;
const int SSR3 = 4;
const int SSR4 = 5;

const int sinyal = 8;

int pencacah = 00;
int inputawal = 00;
int lastinputawal = 00;

void setup(){
Serial.begin(9600);

pinMode(SSR1, OUTPUT); //Deklarasi pin menjadi Output
pinMode(SSR2, OUTPUT);
pinMode(SSR3, OUTPUT);
pinMode(SSR4, OUTPUT);

pinMode(sinyal, INPUT);
}

void changeNumber(int sinyalmasuk)
{
  switch (sinyalmasuk)
  {
    //number 1
    case 1:
      digitalWrite(SSR1, HIGH);
      digitalWrite(SSR2, LOW);
      digitalWrite(SSR3, LOW);
      digitalWrite(SSR4, LOW);
      break;
    //number 2
    case 2:
      digitalWrite(SSR1, LOW);
      digitalWrite(SSR2, HIGH);
      digitalWrite(SSR3, LOW);
      digitalWrite(SSR4, LOW);
      break;
    //number 3
    case 3:
      digitalWrite(SSR1, LOW);
      digitalWrite(SSR2, LOW);
      digitalWrite(SSR3, HIGH);
      digitalWrite(SSR4, LOW);
    //number 4
    case 4:
      digitalWrite(SSR1, LOW);
      digitalWrite(SSR2, LOW);
      digitalWrite(SSR3, HIGH);
      digitalWrite(SSR4, LOW);
      break;
  }
}

void loop() {
inputawal = digitalRead(sinyal);

  if (inputawal != lastinputawal)
  {
    if (inputawal == HIGH)
    {
      if(pencacah == 5)
      {
        pencacah = 1;
      }
      pencacah++;
      Serial.println(pencacah);
      changeNumber(pencacah);
      delay(300);
    }
   delay(50);
  }
}

[/sociallocker]

Terimakasih, sudah mampir dan silahkan mencobanya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *