Rangkaian Alarm menggunakan Transistor

Rangkaian Alarm menggunakan Transistor

Penjelasan Singkat

Pada artikel ini, akan dibahas tentang rangkaian alarm menggunakan transistor yang mudah dibuat oleh penghobi elektronika maupun lainnya. Rangkaian ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi di kehidupan sehari – hari, dan dapat dikatakan murah untuk merangkainya. Contoh pengaplikasian alarm ini yaitu dapat diaplikasikan pada di tempat peribadatan yang menandakan adanya kebakaran jika terjadi.

Secara prinsip kerja hampir menyerupai rangkaian flip – flop yang dimana menggunakan 2 transistor di sirkuit atau rangkaiannya. Memanfaatkan adanya pengisian muatan dan pelepasan muatan pada kapasitor yang akan diteruskan ke buzzer atau speaker yang akan digunakan.

Transistor yang digunakan yaitu transistor jenis PNP dan NPN, 2SC1815 dan 2SA1015. Fungsi utama transistor pada rangkaian disini sebagai sistem saklar. Berikut rangkaian alarm menggunakan transistor :

rangkaian alarm dengan menggunakan transistor

Komponen yang dibutuhkan antara lain :

  • Transistor NPN 2SA1015
  • 2SC1815 transistor PNP
  • 22KΩ resistor
  • 68KΩ resistor
  • 56KΩ resistor
  • 10Ω resistor
  • ElCo 100µF
  • Capacitor 0.0068µF
  • Speaker atau buzzer
  • Sakelar 1 pin DIL
  • Catu daya 5Vdc

Note : Pada penggunaan transistor dapat diganti menyesuaikan equivalent jenis transistor diatas.

Bagaimana cara kerja rangkaian alarm ini

Prinsip rangkaian ini saat saklar digeser S1 maka arus listrik yang mengalir melalui R1 dan mengisi muatan listrik pada C1 pada waktu tertentu dan jika sudah penuh akan dilepaskan muatan listrik tersebut. Pada saat melepaskan muatan listrik yang terhubung pada kaki Basis transistor 1 akan membuat transistor itu ON sebagai saklae.

Saat Q1 bekerja Q2, arus yang mengalir melalui kaki Emiter keluar dari jalur pin Colector, mengalir ke loudspeaker. Pada kondisi C2 akan mengisi saat muatan, pin B dari Q1 memiliki tingkat tegangan rendah yang membuat Q1 tidak bekerja. Dan Q2 berhenti bekerja dengan membuat perubahan beban dispersi C2 R4, SP1 dan R3 menurunkan tegangan rendah pada pin B, akibatnya membuat Q1 memulai pelepasan muatan lagi dan membuat Q2 bekerja, yang membuat speaker teraliri listrik dan timbul bunyi.

Q1 dan Q2 mana yang bekerja cepat yang menyebabkan timbul frekuensi pada loudspeaker. Bila kita menonaktifkan S1 sebagai akibat muatan pada C1 mulai lepas. Itu membuat tegangan pada pin B dari Q1 turun. Itu membuat frekuensi memiliki diam, dan sistem alarm menjadi mati.

[irp]

Boards PCB Rangkaian alarm menggunakan Transistor

Selain itu, pada artikel saya buatkan juga file yang sudah siap cetak dalam bentuk format Eagle-Cad dari Autodesk. Yang dimana bisa tinggal anda print dan dijadikan pcb yang siap digunakan. Sehingga tidak perlu repot lagi dalam hal pembuatan pcb, dikarenakan sudah disediakan disini dan hanya kurang menyediakan komponen – komponen diatas yang dibutuhkan. Berikut gambar dan file untuk board pcb beserta tata letak komponennya :

rangkaian alarm dengan menggunakan transistor - board dan tata letak komponen

File yang board : [ddownload id=”1122″]

Selamat mencoba!

Terimakasih sudah berkunjung, dan semoga bermanfaat. Salam nyebarilmu.com!

>> CMIIW <<

9 Comments

  1. Ahmad Jailani

    Rangkaian Emergency Lamp nya dong gan kalau boleh share juga.

  2. Arief

    Gan ..power supply bisa di ganti jadi baterai gak? (Pakai baterai yg bisa di cas itu)

  3. Arief

    Gan power supply bisa di ganti pakai baterai gak? (Baterai yg bisa di charge itu)

Leave a Reply to admin-kece Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *